PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
MAKALAH
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK II
Ø BORA
DORTY MARINDA MALAU
Ø ERLINAWATI
BUTAR-BUTAR
DOSEN PEMBIMBING
: JUMILAWATI, SST
AKADEMI
KEBIDANAN PEMKO TEBING TINGGI
TAHUN
AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berkat kasih karunia-Nya , kami dapat menyelesaikan
tugas yang berjudul “PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN NEONATUS, BAYI, BALITA
DAN ANAK PRASEKOLAH”.
Kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami membuat makalah ini bertujuan untuk
menyelasaikan tugas yang diberikan oleh dosen.
Dari pembuatan makalah ini tidak hanya
menyelesaikan tugas , tetapi bertujuan menambah
pengetahuan dan wawasan kita yang berkaitan
dengan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Prasekolah
Kiranya
makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca. Meski begitu, penulis sadar bahwa makalah
ini perlu untuk dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan . Untuk itu, saran dan kritik yang
membangun dari pembaca akan kami terima
dengan senang hati
Tebing
Tinggi, September 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Makhluk hidup mengalami
penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga manusia juga
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir tentu
berbeda dengan orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran
tubuh saja yang menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga menjadi
semakin matang. Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia
perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak,
namun juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan berfikir dan
kemampuan emosional. Pada makalah ini kami menjelaskan bagaimana pertumbuhan
dan perkembangan pada manusia.
B. Tujuan
Setelah membaca dan mempelajari
isi makalah ini, maka pembaca mampu :
·
Menjelaskan definisi pertumbuhan dan
perkembangan
·
Menjelaskan pola pertumbuhan dan
perkembangan
·
Menyebutkan dan menjelaskan
prinsip-prinsip pertumbuhan dan perkembangan
·
Menyebutkan dan menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
·
Menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap pertumbuhan
dan perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan
(growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran
berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan
perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Menurut
Depkes RI pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian
tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh.
Menurut
Markum dkk, pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan lebih
menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau
individu, termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh
lingkungan.
B. POLA
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan
organ-organ tubuh mengikuti 4 pola, yaitu pola umum, neural, limfoid, serta
reproduksi. Organ-organ yang mengikuti pola umum adalah tulang panjang, otot
skelet, sistem percernaan, pernafasan, peredaran darah, volume darah.
Perkembangan otak bersama tulang-tulang yang melindunginya, mata dan telinga berlangsung
lebih dini. Otak bayi yang baru dilahirkan telah mempunyai berat 25% berat otak
dewasa, 75% berat otak dewasa pada umur 2 tahun, dan pada umur 10 tahun telah
mencapai 95% berat otak dewasa. Pertumbuhan jaringan limfoid agak berbeda
dengan dari bagian tubuh lainnya, pertumbuhan mencapai maksimum sebelum remaja
kemudian menurun hingga mencapai ukuran dewasa. Sedangkan organ-organ
reproduksi tumbuh mengikuti pola tersendiri, yaitu pertumbuhan lambat pada usia
pra remaja, dan pertumbuhan pesat pada usia remaja.
Usia
dini merupakan fase awal perkembangan
anak yang akan menentukan perkembangan pada fase berikutnya. Perkembangan anak
pada fase awal terbagi menjadi 4 aspek kemampuan fungsional, yaitu motorik kasar, motorik halus, dan
penglihatan, berbicara dan bahasa, serta sosial emosi dan perilaku. Jika
terjadi kekurangan pada salah satu aspek kemampuan tersebut dapat mempengaruhi
perkembangan aspek yang lain.
Kemajuan perkembangan anak mengikuti
suatu pola yang teratur dan mempunyai variasi pola batas pencapaian dan
kecepatan. Batasan usia menunjukkan bahwa suatu patokan kemampuan harus di capai pada usia tertentu.
Batas ini menjadi penting padaa penilaian perkembangan, apabila anak gagal mencapai dapat memberikan petunjuk
untuk segera melakukan penilaian yang lebih terperinci dan intervensi yang
tepat.
Pola
perkembangan dan pertumbuhan yaitu peristiwa yang terjadi selama proses
pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
1. Pola
perkembangan fisik yang terarah
Terdiri dari
dua prinsip yaitu cephalocaudal dan proximal distal
a.
Chepalocaudal
adalah pola
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari kepala yang ditandai dengan
perubahan ukuran kepala yang lebih besar, kemudian berkembang kemampuan untuk
menggerakkan lebih cepat dengan menggelengkan kepala dan dilanjutkan kebagian
ekstremitas bawah lengan, tangan, dan kaki.
b.
Proximaldistal yaitu pola
pertumbuhan dan perkembangan dengan menggerakkan anggota gerak yang paling
dekat pusat atau sumbuh tengah, seperti menggerakkan bahu dahulu kemudian
jari-jari.
2. Pola perkembangan dari umum ke khusus
Yaitu pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai
dengan menggerakkan daerah yang lebih umum (sederhana) dahulu baru kemudian
daerah yang lebih kompleks. Misalnya melambaikan tangan kemudian memainkan
jari.
3. Pola perkembangan berlangsung dalam tahap
perkembangan. Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan
perkembangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini perkembangan
selanjutnya. Pada masa ini dibagi menjadi lima tahap yaitu :
a. Masa pra
lahir, terjadi pertumbuhan yang sangat cepat pada alat dan jaringan tubuh
b. Masa
neonatus, terjadi proses penyesuaian dengna kehidupan diluar rahim dan hampir
sedikit aspek pertumbuhan fisik dalam perubahan
c. Masa bayi,
terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya dan
mempunyai kemampuan untuk melindungi dan menghindari dari hal yang mengancam
dirinya
d. Masa anak,
terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap, minat dan cara
penyesuaian dengan lingkungan
e. Masa remaja,
terjadi perubahan kearah dewasa sehingga kematangan pada tanda-tanda pubertas
4.
Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan atau belajar.
Terdapat saat yang siap untuk menerima sesuatu dari luar untuk mencapai proses kematangan
dan kematangan yang dicapainya dapat disempurnakan melalui rangsangan yang
tepat. Masa ini merupakan masa kritis yang harus dirangsang agar mencapai
perkembangan selanjutnya melalui proses belajar.
C.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Faktor Herediter
Merupakan
faktor pertumbuhan yang diturunkan yaitu suku, ras, dan jenis kelamin (Marlow,
1998 dalam Supartini, 2004). Jenis kelamin ditentukan sejak dalam kandungan.
Anak laki-laki setelah lahir cenderung lebih besar dan lebih tinggi dari pada
anak perempuan, hal ini akan nampak saat anak sudah mengalami masa pubertas.
Ras dan suku bangsa juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya
suku bangsa Asia memiliki tubuh yang lebih pendek dari pada orang Eropa atau
suku Asmat dari Irian berkulit hitam.
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan
pra-natal
Kondisi
lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin antara lain gangguan nutrisi karena ibu
kurang mendapat asupan gizi yang baik, gangguan endokrin pada ibu (diabetes
melitus), ibu yang mendapatkan terapi sitostatika atau mengalami infeksi
rubella, toxoplasmosis, sifilis dan herpes. Faktor lingkungan yang lain adalah
radiasi yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ otak janin.
b. Lingkungan
post-natal
Lingkungan
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan setelah bayi lahir adalah
:
1. Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen penting
dalam menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat kebutuhan zat
gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan
air. Apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang terpenuhi maka dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Asupan nutrisi yang berlebihan
juga berdampak buruk bagi kesehatan anak, yaitu terjadi penumpukan kadar lemak
yang berlebihan dalam sel dan jaringan bahkan pada pembuluh darah.
Penyebab
status nutrisi kurang pada anak :
·
Asupan nutrisi yang tidak adekuat,
baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
·
Hiperaktivitas fisik atau istirahat
yang kurang
·
Adanya penyakit yang menyebabkan
peningkatan kebutuhan nutrisi
·
Stres emosi yang dapat menyebabkan
menurunnya nafsu makan atau absorbsi makanan tidak adekuat
2. Budaya Lingkungan
Budaya
keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi bagaimana mereka mempresepsikan dan
memahami kesehatan dan perilaku hidup sehat. Pola perilaku ibu hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya,
misalnya larangan untuk makan makanan tertentu padahal zat gizi tersebut
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Keyakinan untuk melahirkan
di dukun beranak daripada di tenaga kesehatan. Setelah anak lahir dibesarkan di
lingkungan atau berdasarkan lingkungan budaya masyarakat setempat.
3. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
Anak yang dibesarkan di keluarga
yang berekonomi tinggi untuk pemenuhan kebutuhan gizi akan tercukupi dengan
baik dibandingkan dengan anak yang dibesarkan di keluarga yang berekonomi
sedang atau kurang. Demikian juga dengan status pendidikan orangtua, keluarga
dengan pendidikan tinggi juga akan lebih mudah menerima arahan terutama tentang
penigkatan pertumbuhan dan perkembangan anak, penggunaan fasilitas kesehatan
dan lain-lain dibandingkan dengan keluarga dengan latar belakang pendidikan
rendah.
4. Iklim atau Cuaca
Iklim tertentu akan mempengaruhi status
kesehatan anak misalnya musim penghujan akan menimbulkan banjir sehingga
menyebabkan sulitnya transportasi untuk mendapatkan bahan makanan, timbul
penyakit menular, dan penyakit kulit yang dapat menyerang bayi dan anak-anak.
Anak yang tinggal di daerah endemik, misalnya endemik demam berdarah akan
meningkat.
5. Olahraga atau Latihan Fisik
Manfaat
olahraga atau latihan fisik yang teratur akan menigkatkan sirkulasi darah
sehingga meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan aktivitas
fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan jaringan sel.
6. Status Kesehatan
Status kesehatan anak dapat
berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat
apabila anak dalam kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan pertumbuhan dan
perkembangan akan lebih mudah dibandingkan dengan anak dalam kondisi sakit.
7. Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan dalam
mempengaruhi tinggi badan, hormon tiroid dengan menstimulasi metabolisme tubuh,
glukokortiroid yang berfungsi menstimulasi peetumbuhan sel interstisial dari
testis untuk memproduksi testoteron dan ovarium untuk memproduksi estrogen
selanjutnya hormon tersebut akan menstimulasi perkembangan seks baik pada anak
laiki-laki maupun perempuansesuai dengan peran hormonnya.
D. PRINSIP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Proses tumbuh kembang anak juga
mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Tumbuh
kembang adalah proses yang continue dimulai sejak konsepsi sampai maturnitas,
atau dewasa.
Setelah
kelahiran, tumbang anak dengan mudah diamati. Perkembangan merupakan hasil proses
kematangan dan belajar. Kematangan
merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan potensi
yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari
latihan dan usaha. Melalui belajar anak memperoleh kemampuan mempergunakan
sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
2. Dalam periode tersebut terdapat adanya masa
percepatan atau perlambatan. Tiga periode pertumbuhan percepatan :
·
Masa janin
·
Masa bayi (1 tahun)
· Masa
pubertas
3.
Aktivitas seluruh tubuh diganti
respon individu yang khas.
Contoh : bayi akan menggerakkan seluruh tubuhnya bila
melihat sesuatu yang menarik
4.
Arah perkembangan anak adalah
Cepalakaudal.
Contoh : menggerakkan kepala dulu, mengangkat dada,
menggerakkan ekstrimitas bagian bawah.
Prinsip
Tumbuh Kembang Menurut Potter & Perry ( 2005 )
1.
Perkembangan merupakan hal yang
teratur dan mengikuti rangkaian tertentu.
2.
Perkembangan adalah sesuatu yang
terarah dan berlangsung terus menerus.
Dalam pola sebagai berikut :
·
Cephalocaudal, pertumbuhan
berlangsung terus dari kepala kearah bawah bagian tubuh.
·
Proximodistal, perkembangan
berlangsung terus dari daerah pusat (proksimmal) tubuh kearah luar tubuh ( distal )
·
Differentiation, perkembangan
berlangsung terus dari yang muda kearah yang lebih kompleks.
3. Perkembangan
merupakan hal yang kompleks, dapat di prediksi, terjadi dengan pola yang
konsisten dan kronologis.
E. TEORI PERKEMBANGAN ANAK
1.
Perkembangan Kognitif (Piaget)
a.
Tahap Sensori motor ( 0-2 tahun )
b.
Tahap praoperasional ( 2-7 tahun )
c.
Tahap kongret (7-11 tahun )
d. Tahap pormal
operasional ( > 11 tahun )
2.
Perkembangan Psikoseksual Anak (
Freud )
a.
Tahap oral ( 0-1 tahun )
b.
Tahap anal ( 1-3 tahun )
c.
Tahap oedipal atau phalik ( 3-5
tahun )
d.
Tahap laten ( 5-12 tahun )
e. Tahap
genital ( > 12 tahun )
3.
Perkembangan Psikososial ( Erikson )
a.
Tahap percaya tidak percaya ( 0-1
tahun )
b.
Tahap kemandirian, rasa malu dan
ragu ( 1-3 tahun )
c.
Tahap inisiatif, rasa bersalah ( 4-6
tahun )
d.
Tahap rajin dan rendah diri ( 6-12
tahun )
e.
Tahap identitas dan kebingungan peran
pada masa adolesence.
f.
Tahap keintiman dan pemisahan
terjadi pada masa dewasa
g.
Tahap generasi dan penghentian
terjadi pada dewasa pertengahan
h. Tahap
integritas dan keutusan terjadi pada masa lanjut
E. TAHAP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling
berkaitan, dan berkesinambungan dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun
terdapat variasi, namunn setiap anak akan melewati suatu pola tertentu.
Tanuwijaya ( 2003 ) memaparkan tentang tahapan tumbuh kembang anak yang terbagi
menjadi 2, yaitu masa pranatal dan postnatal. Setiap masa tersebut memiliki
ciri khas dan perbedaan dalam anatomi, fisiologi, biomika, dan karakternya.
Orang tua pengasuh dan pendidik perlu mengetahui
tahapan perkembangan anak (anak didik), apakah perkembangannya berlangsung
normal atau ada penyimpangan. Bila mana pendidik mencurigai anak didiknya
mengalami penyimpangan perkembangan atau terlambat berkembang dibandingkan
dengan usianya maka dapat memberitahukan orang tua agar segera memeriksakan
anaknya ke pasilitas kesehatan sehingga dapat ditanggulangi secara dini.
Berikut ini merupakan informasi tahap pertumbuhan dan
perkembangan bayi, anak dan balita yang dapat dijadikan acuan bagi orang tua,
pengasuh maupun pendidik untuk mengetahui kenormalan atau penyimpangan
berdasarkan departemen kesehatan RI (2006);
1.
Umur 0-3
bulan
a.
mengangkat kepala setinggi 45°
b.
menggerakan kepala dari kiri atau
kanan ke tengah
c.
melihat dan menatap wajah anda
d.
mengoceh spontan atau bereaksi
dengan mengoceh
e.
suka tertawa keras
f.
bereaksi terkejut terhadap suara
keras
g.
membalas tersenyum ketika diajak
berbicara atau tersenyum
h.
mengenal ibu dengan penglihatan,
penciuman, pendengaran, kontak
2.
Umur 3-6
bulan
a.
berbalik dari telungkup ke telentang
b.
mengangkat kepala setinggi 90°
c.
mempertahankan posisi kepala tetap
tegak dan stabil
d.
menggenggam pensil
e.
meraih benda yang ada dalam
jangkauannya
f.
memegang tangannya sendiri
g.
berusaha memperluas pandangan
h.
mengarahkan matanya pada benda-benda
kecil
i.
mengeluarkan suara gembira bernada
tinggi atau menarik
j.
tersenyum ketika melihat mainan atau
gambar yang menarik saat bermain sendiri
3.
Umur 6-9
bulan
a.
duduk ( sikap tripoid- sendiri )
b.
belajar bediri, kedua kakinya
menyangga sebagian berat badan
c.
merangkak meraih mainan atau
mendekati seseorang
d.
memindahkan benda 1 tangan ke tangan
lainnya
e.
memungut-mungut 2 benda,
masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan
f.
mencari mainan atau benda yang dijatuhkan
g.
bermain tepuk tangan atau ciluk ba.
h.
bergembira dengan melempar benda
i.
makan kue sendiri
4.
Umur 9-12
bulan
a.
mengangkat badanya ke posisi berdiri
b.
belajar berdiri selama 30 detik atau
berpegangan di kursi
c.
dapat derjalan dengan dituntun
d.
mengulurkan lengan atau badan untuk meraih mainan yang di
inginkan
e.
menggenggam erat pensil
f.
memasukkan benda kemulut
5.
Umur 12-18
bulan
a.
berdiri sendiri tanpa berpegangan
b.
membungkuk memungut mainan kemudian
berdiri kembali
c.
berjalan mundur 5 langkah
d.
memanggil ayah dengan kata “ papa “,
memanggil ibu dengan kata “mama”.
e.
memasukkan buku di kotak
f. menunjuk apa
yang di inginkan tanpa menagis atau merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan
ibu.
6. Umur 18-24 bulan
a.
berdiri sendiri tanpa berpegangan 30
detik
b.
berjalan tanpa terhuyung-huyung
c.
bertepuk tangan, melambai-lambai
d.
menumpuk 4 buah bungkus
e.
memungut benda kecil dengan ibu jari
dan jari telunjuk
f.
menyebut 3-6 kata yang mempunyai
arti
g.
memegang cangkir sendiri, belajar
makan-minum sendiri
7. Umur 24-36 bulan
a.
Jalan naik tangga sendiri
b.
dapat bermain dengan menendang bola
kecil
c.
mencoret-coret pensil pada kertas
d.
bicara dengan baik, menggunakan 2
kata
e.
dapat menunjuk 1 atau lebih bagian
tubuhnya ketika diminta
f.
makan nasi sendiri tanpa banyak
tumpah
g.
melepas pakaiannya sendiri
8.
Umur 36-48 bulan
a.
berdiri 1 kaki 2 detik
b.
melompat kedua kaki diangkat
c.
mengayuh sepeda roda tiga
d.
menggambar garis lurus
e.
menumpuk 8 buah bungkus
f.
mengenal 2-4 warna
g.
menyebut nama, umur, tempat
h.
mengerti arti kata diatas, di bawah,
di depan
i.
mendengarkan cerita
j.
mencuci dan mengeringkan tangan
sendiri
k.
bermain bersama teman, mengikuti
aturan permainan
l.
mengenakan sepatu sendiri
9. Umur 48- 60 bulan
a.
berdiri 1 kaki 6 detik
b.
melompat-lompat 1 kaki
c.
menari
d.
menggambar tanda silang
e.
menggambar lingkaran
f.
menggambar orang dengan 3 bagian
tubuh
g.
mengancing baju atau pakaian boneka
h.
senang menyebut kata-kata baru
i.
senag bertanya tentang sesuatu
j.
bicaranya mudah dimengerti
k.
menyebut angka, menghitung waktu
l.
menyebut nama-nama hari
m. berpakaian
sendiri tanpa dibantu
10. Umur 60-72 bulan
a.
Berjalan lurus
b.
berdiri dengan 1 kaki selama 11
detik
c.
menggambar dengan 6 bagian,
menggambar orang lengkap
d.
menangkap bola kecil dengan kedua
tangan gambar
e.
menggambar segi empat
f.
mengerti arti lawan kata
g.
mengerti pembicaraan yang
menggunakan 7 kata atau lebih
h.
menjawab pertanyaan tentang benda
terbuat dari apa dan kegunaannya
i.
mengenal angka, bisa menghitung
angka 5-10
j.
mengenal warna-warni
k.
mengungkapkan simpati
l.
mengikuti aturan permaianan
m. berpakaian
sendiri tanpa dibantu
BAB III
PENUTUP
Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti 4 pola, yaitu
pola umum, neural, limfoid, serta reproduksi. Organ-organ yang mengikuti pola
umum adalah tulang panjang, otot skelet, sistem percernaan, pernafasan,
peredaran darah, volume darah. Perkembangan otak bersama tulang-tulang yang
melindunginya, mata dan telinga berlangsung lebih dini.
Usia dini merupakan fase awal perkembangan anak yang
akan menentukan perkembangan pada fase berikutnya. Perkembangan anak pada fase
awal terbagi menjadi 4 aspek kemampuan fungsional, yaitu motorik kasar, motorik halus, dan
penglihatan, berbicara dan bahasa, serta sosial emosi dan perilaku.
Komentar
Posting Komentar