MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR
MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN
BAYI BARU LAHIR
“PERUBAHAN FISIOLOGI PADA IBU BERSALIN
KALA I PADA SUHU TUBUH, SISTEM PERNAFASAN, SISTEM PERKEMIHAN”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
:
BORA DORTY MARINDA MALAU
DOSEN PEMBIMBING : DEWI SINAMO, SST
AKADEMI KEBIDANAN PEMKO TEBING TINGGI
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang
Maha Esa atas Berkat dan Kasih Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah “ASUHAN KEBIDANAN
PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR” dengan judul “PERUBAHAN FISIOLOGI PADA IBU
BERSALIN KALA I PADA SUHU TUBUH, SISTEM PERNAFASAN, DAN SISTEM PERKEMIHAN “.
Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
Tebing
Tinggi, September 2015
Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kala I persalinan ketika telah tercapai kontraksi
uterus dengan frekuensi, intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran
dan dilatasi serviks yang progresif. Kala I persalinan selesai ketika serviks
sudah membuka lengkap (sekitar 10 cm) sehingga memungkinkan kepala janin lewat.
Oleh karena itu, kala I persalinan disebut stadium pendataran dan dilatasi
serviks.
Proses pembukaan serviks sebagai akibai his dibagi di
bagi dalam 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif. Fase laten
berlangsung selama 8 jam dan pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai
ukuran diameter 3cm. sedangkan fase aktif dibagi dalam 3 fase lagi yaitu fase
akselerasi, fase dilatasi maksimal, dan fase deselerasi.
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada
multigravida pun terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase
deselerasi terjadi lebih pendek.
Kala I ini pasti akan dilalui oleh setiap ibu hamil
yang akan mengalami persalinan , sehingga kita sebagai bidan harus mengetahui
perubahan fisiologis dan psikologis yang kemugkinan besar akan dialami oleh
seorang ibu yang akan melahirkan, selain itu pula bidan harus menentukan
manejemen asuhan apa yang pantas diberikan kepada ibu yang akan melahirkan
ketika sedang dalam masa kala I .
B. Rumusan
masalah
Apa saja perubahan fisiologi pada kala I meliputi suhu
tubuh, sistem pernafasan, sistem perkemihan ?
C. Tujuan
Mampu mengetahui perubahan-perubahan
fisiologis yang terjadi pada kala I meliputi suhu tubuh, sisitem pernafasan,
dan sistem perkemihan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
KALA I PERSALINAN
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks
dan janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan
ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-40
minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam
18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. Kala 1 adalah proses
dimulainya dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10cm).
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus,2009)
Klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his
dan wanita tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu darah (blood show). Lendir
yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks
mulai membuka atau mendatar. Kanalis servikalis itu pecah karena
pergerseran-pergeseran ketika serviks membuka. Proses membukannya serviks
akibat his dibagi menjadi 2 fase :
1. Fase laten :
berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai
ukuran diameter 3 cm.
2.
Fase aktif : dibagi menjadi 3 fase kembali
, yakni :
a. Fase
akselerasi : Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm.
b. Fase
dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari
4 cm menjadi 9 cm.
c. Fase
deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari
9 cm menjadi lengkap.
3. Fase- fase
tersebut di jumpai pada primigravida. Pada multigravida pun terjadi demikian,
akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.
(Ilmu kebidanan Edisi 3,2005)
B.
PERUBAHAN PADA SUHU TUBUH
Suhu badan akan sedikit meningkat
selama persalinan. Hal ini terjadi karena peningkatan metabolisme. Suhu
mencapai tertinggi selama persalinan dan segera setelah kelahiran. Kenaikan
suhu dianggap normal asal tidak melebihi 0,5°C-1°C suhu badan yang naik sedikit merupakan keadaan yang wajar. Namun bila
keadaan ini berlangsung lama, kenaikan suhu ini mengindikasikan adanya
dehidrasi. Parameter lainnya harus dilakukan antara lain selaput ketuban sudah
pecah atau belum, karena hal ini bisa merupakan tanda infeksi.
C.
PERUBAHAN PADA SISTEM PERNAFASAN
Pernafasan
terjadi kenaikan sedikit dibanding dengan sebelum persalinan, kenaikan
pernafasan ini dapat disebabkan karena adanya nyeri, kekuatiran, serta
penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar. Untuk itu diperlukan tindakan
untuk mengendalikan pernafasan (untuk menghindari hiperventilasi) yang ditandai
oleh adanya perasaan pusing. Hiperventilasi yang lama dianggap tidak normal dan
bisa menyebabkan alkologis. Sistem pernafasan juga beradaptasi. Peningkatan
aktifitas fisik dan peningkatan pemakaian oksigen terlihat dari peningkatan
frekuensi pernafasan. Hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik
(pH meningkat), hipoksia dan hipokapnea (karbondioksida menurun). Pada tahap
kedua persalinan, jika ibu tidak diberi obat-obatan, maka ia akan mengkonsumsi
oksigen hampir dua kali lipat. Kecemasan juga meningkatkan pemakaian oksigen.
D.
PERUBAHAN PADA SISTEM PERKEMIHAN
Poliuria
sering terjadi selama persalinan, hal ini disebabkan oleh kardiak output yang
meningkat, serta disebabkan karena filtrasi glomerulus serta aliran urin selama
kehamilan. Kandung kencing harus sering dikontrol (setiap 2 jam) yang bertujuan
agar tidak menghambat penurunan bagian rendah janin dan trauma pada kandung
kemih serta menghindari retensi urin setelah melahirkan. Protein dalam urin
(+1) selama persalian merupakan hal yang wajar, tetapi proteinuri (+2)
merupakan hal yang tidak wajar. Keadaan ini lebih sering pada ibu primipara,
anemia, persalinan lama atau pada kasus pre-eklamsia. Selama persalinan wanita
dapat mengalami kesulitan untuk berkemih secara spontan akibat berbagai alasan
: edema jaringan akibat tekanan bagian presentasi, rasa tidak nyaman, sedasi
dan rasa malu. Proteinuria +1 dapat dikatakan normal dan hasil ini merupakan
respons rusaknya jaringan otot akibat kerja fisik selama persalinan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada
persalinan kala I terjadi perubahan fisiologi pada ibu hamil. Perubahan suhu
tubuh badan
akan sedikit meningkat selama persalinan. Hal ini terjadi karena peningkatan
metabolisme. Suhu mencapai tertinggi selama persalinan dan segera setelah
kelahiran. Kenaikan suhu dianggap normal asal tidak melebihi 0,5°C-1°C. Sedangkan pada
pernafasan kenaikan sedikit dibanding dengan
sebelum persalinan, kenaikan pernafasan ini dapat disebabkan karena adanya
nyeri, kekuatiran, serta penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar. Untuk
itu diperlukan tindakan untuk mengendalikan pernafasan (untuk menghindari
hiperventilasi) yang ditandai oleh adanya perasaan pusing.
MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN
BAYI BARU LAHIR
“PERUBAHAN FISIOLOGI PADA IBU BERSALIN
KALA I PADA SUHU TUBUH, SISTEM PERNAFASAN, SISTEM PERKEMIHAN”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
:
BORA DORTY MARINDA MALAU
DOSEN PEMBIMBING : DEWI SINAMO, SST
AKADEMI KEBIDANAN PEMKO TEBING TINGGI
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang
Maha Esa atas Berkat dan Kasih Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah “ASUHAN KEBIDANAN
PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR” dengan judul “PERUBAHAN FISIOLOGI PADA IBU
BERSALIN KALA I PADA SUHU TUBUH, SISTEM PERNAFASAN, DAN SISTEM PERKEMIHAN “.
Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
Tebing
Tinggi, September 2015
Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kala I persalinan ketika telah tercapai kontraksi
uterus dengan frekuensi, intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran
dan dilatasi serviks yang progresif. Kala I persalinan selesai ketika serviks
sudah membuka lengkap (sekitar 10 cm) sehingga memungkinkan kepala janin lewat.
Oleh karena itu, kala I persalinan disebut stadium pendataran dan dilatasi
serviks.
Proses pembukaan serviks sebagai akibai his dibagi di
bagi dalam 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif. Fase laten
berlangsung selama 8 jam dan pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai
ukuran diameter 3cm. sedangkan fase aktif dibagi dalam 3 fase lagi yaitu fase
akselerasi, fase dilatasi maksimal, dan fase deselerasi.
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada
multigravida pun terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase
deselerasi terjadi lebih pendek.
Kala I ini pasti akan dilalui oleh setiap ibu hamil
yang akan mengalami persalinan , sehingga kita sebagai bidan harus mengetahui
perubahan fisiologis dan psikologis yang kemugkinan besar akan dialami oleh
seorang ibu yang akan melahirkan, selain itu pula bidan harus menentukan
manejemen asuhan apa yang pantas diberikan kepada ibu yang akan melahirkan
ketika sedang dalam masa kala I .
B. Rumusan
masalah
Apa saja perubahan fisiologi pada kala I meliputi suhu
tubuh, sistem pernafasan, sistem perkemihan ?
C. Tujuan
Mampu mengetahui perubahan-perubahan
fisiologis yang terjadi pada kala I meliputi suhu tubuh, sisitem pernafasan,
dan sistem perkemihan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
KALA I PERSALINAN
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks
dan janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan
ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-40
minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam
18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. Kala 1 adalah proses
dimulainya dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10cm).
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus,2009)
Klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his
dan wanita tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu darah (blood show). Lendir
yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks
mulai membuka atau mendatar. Kanalis servikalis itu pecah karena
pergerseran-pergeseran ketika serviks membuka. Proses membukannya serviks
akibat his dibagi menjadi 2 fase :
1. Fase laten :
berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai
ukuran diameter 3 cm.
2.
Fase aktif : dibagi menjadi 3 fase kembali
, yakni :
a. Fase
akselerasi : Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm.
b. Fase
dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari
4 cm menjadi 9 cm.
c. Fase
deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari
9 cm menjadi lengkap.
3. Fase- fase
tersebut di jumpai pada primigravida. Pada multigravida pun terjadi demikian,
akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.
(Ilmu kebidanan Edisi 3,2005)
B.
PERUBAHAN PADA SUHU TUBUH
Suhu badan akan sedikit meningkat
selama persalinan. Hal ini terjadi karena peningkatan metabolisme. Suhu
mencapai tertinggi selama persalinan dan segera setelah kelahiran. Kenaikan
suhu dianggap normal asal tidak melebihi 0,5°C-1°C suhu badan yang naik sedikit merupakan keadaan yang wajar. Namun bila
keadaan ini berlangsung lama, kenaikan suhu ini mengindikasikan adanya
dehidrasi. Parameter lainnya harus dilakukan antara lain selaput ketuban sudah
pecah atau belum, karena hal ini bisa merupakan tanda infeksi.
C.
PERUBAHAN PADA SISTEM PERNAFASAN
Pernafasan
terjadi kenaikan sedikit dibanding dengan sebelum persalinan, kenaikan
pernafasan ini dapat disebabkan karena adanya nyeri, kekuatiran, serta
penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar. Untuk itu diperlukan tindakan
untuk mengendalikan pernafasan (untuk menghindari hiperventilasi) yang ditandai
oleh adanya perasaan pusing. Hiperventilasi yang lama dianggap tidak normal dan
bisa menyebabkan alkologis. Sistem pernafasan juga beradaptasi. Peningkatan
aktifitas fisik dan peningkatan pemakaian oksigen terlihat dari peningkatan
frekuensi pernafasan. Hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik
(pH meningkat), hipoksia dan hipokapnea (karbondioksida menurun). Pada tahap
kedua persalinan, jika ibu tidak diberi obat-obatan, maka ia akan mengkonsumsi
oksigen hampir dua kali lipat. Kecemasan juga meningkatkan pemakaian oksigen.
D.
PERUBAHAN PADA SISTEM PERKEMIHAN
Poliuria
sering terjadi selama persalinan, hal ini disebabkan oleh kardiak output yang
meningkat, serta disebabkan karena filtrasi glomerulus serta aliran urin selama
kehamilan. Kandung kencing harus sering dikontrol (setiap 2 jam) yang bertujuan
agar tidak menghambat penurunan bagian rendah janin dan trauma pada kandung
kemih serta menghindari retensi urin setelah melahirkan. Protein dalam urin
(+1) selama persalian merupakan hal yang wajar, tetapi proteinuri (+2)
merupakan hal yang tidak wajar. Keadaan ini lebih sering pada ibu primipara,
anemia, persalinan lama atau pada kasus pre-eklamsia. Selama persalinan wanita
dapat mengalami kesulitan untuk berkemih secara spontan akibat berbagai alasan
: edema jaringan akibat tekanan bagian presentasi, rasa tidak nyaman, sedasi
dan rasa malu. Proteinuria +1 dapat dikatakan normal dan hasil ini merupakan
respons rusaknya jaringan otot akibat kerja fisik selama persalinan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada
persalinan kala I terjadi perubahan fisiologi pada ibu hamil. Perubahan suhu
tubuh badan
akan sedikit meningkat selama persalinan. Hal ini terjadi karena peningkatan
metabolisme. Suhu mencapai tertinggi selama persalinan dan segera setelah
kelahiran. Kenaikan suhu dianggap normal asal tidak melebihi 0,5°C-1°C. Sedangkan pada
pernafasan kenaikan sedikit dibanding dengan
sebelum persalinan, kenaikan pernafasan ini dapat disebabkan karena adanya
nyeri, kekuatiran, serta penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar. Untuk
itu diperlukan tindakan untuk mengendalikan pernafasan (untuk menghindari
hiperventilasi) yang ditandai oleh adanya perasaan pusing.
Komentar
Posting Komentar